Social Icons

Pages

Sunday, 20 November 2011

Sejarah Nabi Adam dan Indonesia

Di buku Babad Tanah Jawi, Nabi Adam diturunkan di tanah Jawa dan kelak menurunkan raja-raja di sini. Ia berputra Nabi Sis; Sis berputra Nurcahya; Nurcahya berputra Nurasa; Nurasa berputra Sanghyang Wening; Sanghyang Wening berputra Sanghyang Tunggal; Sanghyang Tunggal berputra Batara Guru.


Batara Guru punya ''simpanan'' putri Kerajaan Mendang, dan dari situlah bermula skandal asmara. Salah seorang di antara lima anaknya, yakni Batara Wisnu, kelayapan ke negeri Mendang dan jatuh cinta kepada ''simpanan'' ayahnya. Ia mengawini putri simpanan itu (Batara Wisnu tidak tahu ayahnya punya simpanan; ia menduga bahwa ayahnya adalah suami yang lurus-lurus saja). Ayahnya marah. Batara Wisnu kemudian pergi meninggalkan istri yang baru dikawininya dan bertapa di bawah beringin yang berjajar tujuh batang.

Dan seterusnya, babad ini menuturkan sejarah para raja dan skandal demi skandal yang terjadi turun-temurun. Setelah silsilah Nabi Adam, kisah dibuka dengan Prabu Watu Gunung, penguasa Giling Wesi, yang sedang tidur-tiduran di kursi gading. Bekas luka di kepalanya terlihat oleh Dewi Sinta, istri tua sang raja. Dari situ Dewi Sinta tahu bahwa suaminya tidak lain adalah anaknya sendiri, yang ia pukul dengan centong nasi di waktu kecil dan tak pulang-pulang sejak itu. Atas akal-akalan Dewi Sinta, yang menyarankan suaminya memperistri bidadari, Prabu Watu Gunung dibinasakan oleh Batara Wisnu. Dewi Sinta terbebas dari rumah tangga yang ruwet.

Lalu, Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Sesuruh, pangeran negeri Galuh yang mengembara ke Timur karena kerajaannya ditaklukkan oleh Pajajaran. Di antara raja-raja penerusnya, ada salah satu yang kawin dengan Putri China, dan itu membikin istri tuanya, Putri Cempa, cemburu. Lantas, Putri China diberikan kepada Arya Damar dengan pesan, ''Jangan ditiduri dulu karena sedang mengandung.''

Arya Damar setuju. Ia membawa Putri China ke Palembang dan menjadi raja di sana. Anak dalam kandungan Putri China lahir dan kelak menyeberang lagi ke tanah Jawa untuk mendirikan Kerajaan Demak. Nama anak itu Raden Patah.

SILSILAH ( NASAB ) RADEN FATAH

1. Bin Sang Nabi Adam AS
2. Bin Sang Nabi Sis AS
3. Bin Sang Yang Nurcaya
4. Bin Sang Yang Nurasa
5. Bin Sang Yang Wenang
6. Bin Sang Yang Wining
7. Bin Sang Yang Tunggal
8. Bin Yang Guru
9. Bin Yang Wisnu
10. Bin Yang Srikati
11. Bin Yang Terustili
12. Bin Yang Marigenah
13. Bin Yang Manonmanasa
14. Bin Yang Suta Pa
15. Bin Yang Sakutrem
16. Bin yang Sakri
17. Bin Yang Palasara
18. Bin Yang Abiyasa
19. Bin Yang Pandu
20. Bin Yang Ardjuna
21. Bin Yang Angkawidjaya
22. Bin Yang Parikesit
23. Bin Yang Udayanah
24. Bin Yang Djayadarma
25. Bin Yang Djayaamidjaya
26. Bin Yang Gendrayana
27. Bin Yang Sumawitjitra
28. Bin Yang Tjitakusuma
29. Bin Yang Pantjadriya
30. Bin yang Seladjalu
31. Bin Yang Srimapanggung
32. Bin Yang Gendiawan
33. Bin Yang Resigentayu
34. Bin Yang Lembuamiluhur
35. Bin Yang Tebu
36. Bin Raden Rawis Rengga Djenggala
37. Bin Ratu Laila Bandjaran
38. Bin Mundisari Padjadjaran
39. Bin Mundiwangi Padjadjaran
40. Bin Raden Sesuruh Madjalengka
41. Bin Karta Widjaya Madjapahit
42. Raden Fatah


Pada waktu itu di Majapahit ada tumenggung bernama Wila Tikta. Ia berputra seorang pejudi bernama Jaka Said. Jika kalah berjudi, Said menjadi penyamun. Oleh Sunan Bonang, pemuda itu disuruh bertapa di tepi kali. Karena itulah, ia selanjutnya dikenal dengan nama Sunan Kalijaga. Riwayat hidupnya pernah dibikin film dan makamnya sekarang banyak dikunjungi orang.

Tahun berganti, dinasti-dinasti datang dan pergi, skandal datang dan datang lagi. Jaka Tingkir mengalahkan 40 buaya dan menjadi menantu sultan Demak. Di negara Demak ini ada seseorang yang mahir menangkap petir, yaitu Ki Ageng Selo. Ia menangkap petir dan melepaskan lagi tangkapannya. Karena dilepaskan itulah si petir bisa berumah tangga dan punya anak. Anda tahu, namanya Gundala Putra Petir.

Adapun mengenai Jaka Tingkir, ia akhirnya menjadi raja dan memindahkan kerajaannya ke Pajang. Anak angkatnya, Raden Ngabehi Loring Pasar, menaklukkan Pajang sepeninggal Jaka Tingkir. Pemuda Loring Pasar ini mendirikan Mataram dan mengubah namanya menjadi Panembahan Senopati karena sudah tidak lagi tinggal di utara pasar. Untuk memperkuat pemerintahannya, Senopati memperistri jin penguasa lautan, yakni Nyai Roro Kidul. Bu Nyai memegang hak monopoli atas warna hijau. Konon, ia tak suka jika Anda pergi ke Pantai Parangtritis mengenakan pakaian warna hijau. Bisa dilalap ombak, Sampean.

Seiring dengan berkembangnya intrik dan gairah berkuasa, Mataram pecah menjadi dua; dan masing-masing pecahan itu pecah lagi menjadi dua. Trunojoyo melakukan pemberontakan terhadap Mataram dan akhirnya bisa dibujuk untuk menyerah. Setelah tunduk, ia dibunuh; hatinya dicacah dan dibagi-bagikan kepada para bupati dan dimakan bersama-sama. Kepalanya dijadikan keset.

Janda Trunojoyo, setelah bisa mengatasi kesedihannya, punya suami lagi dan pasangan baru ini punya anak bernama Sukra, yang tampan sejak kecil dan tumbuh menjadi pemuda paling tampan di Kartasura. Raden Adipati Anom, pangeran yang tidak tampan, memerintahkan agar Sukra ditangkap. ''Masukkan semut ke dalam matanya,'' titahnya. Berdasar adegan ini, Goenawan Mohamad menulis puisi panjang berjudul Penangkapan Sukra.

Kompeni masuk, lalu berkuasa. Inggris masuk, berkuasa juga. Mereka sama-sama suka mabuk dan saling menghina. Orang-orang pribumi mendapatkan keuntungan besar atas kehadiran dua rombongan pemabuk itu: mereka menjadi penghina bayaran. Jika kompeni ingin menghina Inggris, mereka membayar pribumi. Jika orang Inggris ingin menghina kompeni, mereka membayar pribumi. Seorang China pembuat arak menggangsir terowongan bersama dua temannya untuk mengambil roti dan barang-barang berharga yang ada di dalam benteng kompeni. Mereka tersandung dan mati terbakar oleh obor yang mereka bawa.

Babad Tanah Jawi berhenti sampai tahun 1647. Mengenai pemerintahan raja-raja selanjutnya, mau tak mau saya harus melanjutkan sendiri dengan versi saya.

Singkat kata, meskipun Belanda kalah melulu di Eropa dan bolak-balik diduduki -oleh Spanyol, Jerman, dan Perancis- kompeni tetap menguasai Nusantara dan mengontrol separo dunia dari Batavia. Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen mati sakit perut karena kanal-kanal di Batavia penuh sampah dan tahi.

Asia bangkit di paro pertama abad ke-20. Tentara-tentara kate datang dan mengaku-aku sebagai saudara tua, tetapi tabiat mereka tak ubahnya saudara tiri dalam cerita-cerita penindasan. Amerika Serikat menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki dengan bom atom. Muncul negara baru, Indonesia namanya.

Para bupati dan adipati mula-mula tidak setuju dengan kemerdekaan Indonesia. Bung Karno membuat kesepakatan bahwa kekuasaan mereka tidak akan diutak-atik di bawah pemerintahan Indonesia. Mereka pun mau mendukung kemerdekaan.

Bung Karno menjadi presiden pertama dan memerintah 21 tahun. Pemerintahannya goyah oleh inflasi dan diruntuhkan oleh peristiwa berdarah. Terjadi pemotongan nilai mata uang saat itu: seribu rupiah menjadi satu rupiah. Pak Harto disambut sebagai pemimpin baru. Ia memerintah 32 tahun, tenang dan mencekam. Timor Timur dicaplok dan menjadi masalah terus-menerus. Di pengujung pemerintahannya, para aktivis diculik, sebagian dilepas dan sebagian ditumpas. Beberapa mahasiswa dan demonstran tewas ditembak.

Ketika Pak Harto dipaksa turun, Pak Habibie meneruskan pemerintahannya. Timor Timur merdeka; skandal Bank Bali meledak pada masa ini dan kita mendengar istilah ''Golkar Hitam'' dan ''Golkar Putih'', entah apa bedanya. Pelaku-pelaku penting dalam skandal itu tak mendapatkan sanksi. Para politikus tetap menjadi politikus. Golkar Hitam dan Putih melebur lagi diam-diam menjadi ''Golkar Baru''.

Lalu, Gus Dur memerintah, hanya dua tahun, tetapi riuh sekali dan banyak guyon. Tukang pijit masuk istana dan menjadi orang penting dalam pemerintahan; skandal Bulog melemahkan posisinya. Presiden Gus Dur diturunkan di tengah jalan dan diganti oleh Wakil Presiden Megawati. Putri Bung Karno ini sangat pendiam ketika menjadi presiden; ia sama sekali tidak mewarisi kepintaran berpidato bapaknya. Dalam pemilihan presiden langsung yang digelar untuk kali pertama, ia kalah oleh SBY.

Pak Beye memerintah lima tahun bersama Jusuf Kalla. lima tahun kemudian Pak SBY kembali memimpin Indonesia dgn wakilnya Budiono. Selamat menikmati. (*)

3 comments:

  1. Bullshit. Nabi Adam itu diturunkan di tanah Sri Lanka dan Hawa diturunkan di Saudi Arabia, makan tuh babad hahahaahaha

    ReplyDelete
  2. mantap gan...teruskan sejarahmu.wakakakakakak

    ReplyDelete
  3. matur nuwun gan.. baga and terhibur juga.. terus nulis xixixi

    ReplyDelete

 

Sample text

Sample Text